Scammer Masih Getol di Twitter

Symantec Security Response dalam laporannya membuktikan bahwa scammer hingga saat ini masih aktif memanfaatkan celah di Twitter.

Tweet sama seperti halnya mesin pencari di internet. Scammer akan membuat Tweet yang berisi kata kunci di dalamnya.

Hal ini sama seperti situs web yang dibuat untuk dapat ditemukan melalui akses mesin pencari,scammer dalam hal ini akan menggunakan Tweet. Sebagai contoh adalah sebuah Tweet baru yang muncul pada bagian paling atas daftar hasil pencarian untuk Tweet terbaru.

Menurut pengamatan Symantec, saat berita ini ditulis terdapat sekitar 100 akun yang men-tweet sekitar 300 Tweet dengan link berbahaya setiap jam-nya.

Twitter mungkin akan bekerja dengan cara memblokir URL yang dicurigai berbahaya dan menandai URL dipendekkan yang dicurigai berbahaya. Namun demikian, beberapa pengguna ada juga yang akan diarahkan ke situs saat meng-klik link berbahaya menggunakansmartphone.

Kebanyakan pengguna akan diberitahukan bahwa mereka telah melengkapi pendaftaran untuk sebuah layanan video berbayar dan diminta melakukan pembayaran.

Di situs tersebut akan ditampilkan informasi alamat IP, ID pelanggan, dan browser yang digunakan untuk mengakses halaman tersebut. Hal ini dilakukan demi meyakinkan pengguna bahwa pemilik situs tersebut dapat melacak mereka. Padahal sesungguhnya hal ini tidak benar.

Untuk menghindari pengguna Twitter terjebak dalam perangkap scammer, sikap waspada harus dinomorsatukan. Apalagi kini scammer juga terus menyesuaikan diri seiring berkembangnya popularitas penggunaan perangkat mobile dan mengembangkan strategi di platform mobile.

Meski saat berita ini kami tulis, kejadian Tweet yang disebutkan sudah dimatikan, namun Symantec tetap menyarankan agar pengguna memperlakukan apapun yang mereka lihat mencurigakan di smartphone mereka sama seperti ketika menggunakan PC.