Mus Mulyadi Mengalami Kebutaan Permanen (Profil)

Mus Mulyadi lahir pada 14 Agustus 45 di Surabaya dengan nama Mulyadi, setelah terkenal nama Mulyadi ditambah Mus, sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada Ibundanya. Selama karirnya Mus Mulyadi pernah berganti-ganti aliran musik, dari lagu pop, sampai lagu-lagu jawa, namun Mus Mulyadi lebih dikenal sebagai penyanyi keroncong. Beberapa lagu Mus Mulyadi tetap hit dan melegenda sampai sekarang seperti lagu "Kota Solo", "Dinda Bestari", "Telomoyo", dan "Jembatan Merah".

Setelah memiliki uang Mus Mulyadi pulang ke Indonesia dan tahun 1971 Mus Mulyadi melahirkan lagu-lagu "Cari Kawan Lain", "Angin Malam", "Seuntai Bunga Tanda Cinta", "Nada Indah", dan "Rek Ayo Rek". Setelah itu Mus Mulyadi diminta oleh produser untuk menyanyikan lagu keroncong, dan hasilnya luar biasa, Mus Mulyadi semakin melambung namanya dan sering diminta untuk tampil di dalam dan luar negeri seperti Belanda, Suriname, Amerika. Di luar negeri Mus Mulyadi dikenal sebagai The King Of Kerongcong. Di Indonesia Mus Mulyadi mendapat julukan Buaya Keroncong atau Raja Keroncong. Sampai saat ini Mus Mulyadi sudah menciptakan 80 album keroncong.
Namun, ketenaran dan gemerlapnya dunia panggung bagi Mus Mulyadi saat ini hanya tinggal kenangan. Kedua matanya tidak dapat berfungsi. Dalam acara Satu Jam Lebih Dekat bersama Mus Mulyadi di TVOne, Mus Mulyadi yang didampingi Helen Sparingga mengatakan bahwa ia sudah benar-benar tak bisa melihat, kalau ada cahaya terang ia dapat merasakan bahwa ada cahaya, tetapi tetap tak dapat melihat. Semoga Mus Mulyadi pahlawan keroncong dapat pulih penglihatannya.
Komentar
Posting Komentar