Kumpulan Puisi Pahlawan

Demi menghargai para pahlawan, blogbintang.com memutuskan menulis kumpulan puisi tentang pahlawan. Baik itu untuk pahlawan kemerdekaan nasional, tanpa tanda jasa, dan bahkan yang tak dikenal. Dan semoga generasi muda Indonesia dengan adanya ini dapat memperkuat kebanggaan akan tanah airnya.


Tapi jangan lupa bahwa setiap manusia memiliki pahlawannya sendiri yaitu  ibu, nah bagi bro yang merasa ibunya yang menjadi pahlawan, bisa lihat puisi untuk ibu. Oh jangan lupa sang penyair terkenal chairil anwar juga memiliki puisi yang memberikan penghormatan tentang jasa pahlawan.
Dan seperti yang telah disebutkan oleh blogbintang.com diatas, bahwa kami juga mengapresiasi pahlawan tanpa tanda jasa, bagi bro yang ingin melihat kumpulan puisi tentang mereka bisa lihat di puisi ibu guru. Jadi disii blogbintang.com berusapa untuk memberikan perhatian kepada semua pihak.
Kembali ke kumpulan puisi tentang para pahlawan negara Indonesia ini. Disini kami memiliki banyak sekali puisi tentang pahlawan, yang blogbintang.com dapatkan dari berbagai sumber baik itu profesional sampai amatir.


Puisi 17 Agustus 1945
oleh: Ade Sanjaya


17 Agustus 1945
Hari Ini Aku berdiri Menghadap sang saka
Hentak beraniku Menyonsong cita ku
Suci jiwaku menggapai harapan ku


Aku Anak Bangsa Indonesia
Suara lantang Menyuarakan
Merdeka Merdeka Merdeka
Majulah Indonesiaku


17 Agustus 1945
Hari ini Hari Kemerdekaan indonesia
Hari Kebangsaan indonesia
Hari Lahirnya Bangsa Indonesia


Semangat Juang Para Pahlawan
Gugur damai di medan Perang
Harum Nama mu di kandung badan
Merdeka Merdeka Merdeka
Jaya lah Indonesia Ku
———————————–


Puisi Pahlawan – KAU MELEBUR DI SANA
: pahlawan


kau melebur di sana
di permulaan musim gerhana
yang terselubung aroma darah
dan tanah yang berembun air mata


kau melebur di sana
kala sang surya mengelupaskan kulit kami
hingga kawanan peluhmu yang siaga
menghalau kepulan debu
yang mengepung dari negeri asing


kau melebur di sana
saat air bah berlarian
memanjati hamparan tanah usang
dengan jeritan malang
serta busung lapar


kau melebur di sana
saat air mata telah mengguruh menjadi telaga
hingga timba yang kau ayunkan
menandaskan kepingan dahaga
yang merintih di setiap gigir luka kami


Pekanbaru, 2010
———————————————-

Dan berikut ini adalah kumpulan puisi untuk pahlawan lainnya yang berhasil ditemukan Info Seputar Indonesia

INDONESIAKU


Malang nasibmu, Indonesiaku…
tiga setengah abad engkau di jajah
kucuran keringat dan darah, harta sekalipun nyawa di korbankan para pejuang.


66 tahun silam engkau bebas dari penjajahan, kata mereka.
malang nasibmu, indonesiaku…
engkau berada di tangan para penjilat harta dan tahta
sang merahputihpun tetap berkibar di sana, seakan menampar muka para penguasa korup
Burung garudapun tetap bertengger di sana.
Burung garuda berkata “hai penguasa…! turunkan aku dari sini, kau merongrong indonesiaku”
merekapun diam membisu, di anggapnya patung tiada guna.
malang nasibmu, indonesiaku…
mereka berebut kekuasaan…


Salam Puisi Kemerdekaan….


Pahlawan


Oleh: Seno Aji Airlangga*


Di balik dawai dia berjasa,


Bersembunyi namun terdengar,


Pengantar alunan tanpa terpandang,


Deretan nada tercipta oleh getaran,


Tanpa jasa, beliau mengantar ketentraman di keramaian,


Sekarang, alunan tercipta indah,


Mengalun tenang dan menidurkan,


Menidurkan mereka sehingga terbuai kenikmatan,


Tidak ingat pengantar, lupa akan pembawa kenikmatan,


Nikmat, nikmat, dan nikmat..


Tanpa tahu getir pahit sang pengantar kenikmatan..


Kawan… ingatkah kalian akan pahlawan?

Tambahan 2 puisi yang diambil dari berbagai sumber

Judul Puisi: “Untuk Pahlawan Negeriku


Untuk negeriku…
Hancur lebir tulang belulangku
Berlumur darah sekujur tubuh
Bermandi keringat penyejuk hati
Kurela demi tanah air negeriku
Sangsaka merah berani
Putih suci
Melambai-lambai ditiup angin
Air mata bercucuran, menganjungkan doa
untuk pahlawan negeri
Berpijak berdebu pasir
Berderai kasih hanya untuk pahlawan jagad raya
Hanya jasamu bisa kulihat
Hanya jasamu bisa kukenang
Tubuhmu hancur hilang entah kemana
Demi darahmu ….
Demi tulangmu ..
Aku perjuangkan negeriku ini, Indonesia.



Karya: Nurfitri
Siswi Kls I SMAN I Pangkalan Kuras, Pelalawan


Semangat Pahlawan


Ku lihat engkau di sana, pahlawan


Tak menyerah patah arang


Tak gentar medan kau lawan


Bersorak-sorai tanda kemenangan


Letih raga kau rasa


Jatuh tanda tak kalah


Di sini ku kan berdoa


Bangkit hadapi menyerang lawan


Tak dengar caci mereka


Berjalan, Tuhan akan berkata


Hamba bersujud berharap


Mentari senyum tanda melawan


Ku lihat engkau di sana, pahlawan


Walau tulang tak lagi menyatu


Tapi jiwa berkata beda


Semangat maju takkan luntur


Kini, mimpi telah usai


Tapi cita takkan berhenti


Perjalanan hidup panjang di sini


Semangat pahlawan kembali


Ciptaan: Risang Raditya A

Dan berikut ini adalah kumpulan dari puisi pahlawan yang berasal dari pujangga besar tanah air Chairil Anwar.


DIPONEGORO


Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api


Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.


MAJU


Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.


Sekali berarti
Sudah itu mati.


MAJU


Bagimu Negeri
Menyediakan api.


Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai


Maju
Serbu
Serang
Terjang


(Februari 1943)
Budaya,
Th III, No. 8
Agustus 1954


PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO


Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut


Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh


(1948)


PRAJURIT JAGA MALAM


Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu……
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !


KRAWANG-BEKASI


Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?


Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.


Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa


Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan


Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata


Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak


Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir


Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian


Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

Jika bro sekalian memiliki puisi untuk dipersembahkan kepada para pahlawan kita, terserah untuk pahlawan kemerdekaan, pahlawan yang tidak dikenal atau guru kita sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Silahkan saja bro, untuk menambah koleksi kumpulan kami. Tuliskan ya melalui form komentar ini…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Tempat Yang Tidak Bisa Kamu Kunjungi

Kawasaki 150 KLX S

Tips Mengatasi Ponsel Yang Terkena Air